Kamis, 24 Agustus 2017

Makalah Ilmu Alamiah Dasar



STIE NASIONAL INDONESIA
   RUANG LINGKUP  ILMU ALAMIAH DASAR

Dosen  :
Disusun oleh
Ahmad Samsuri Ajis  (174348051001 )
Halima Tussa D  ( 164348051034 )
Amir Rudin  ( 164348051028)


JAKARTA 2017
Kata Penghantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah materi mata kuliah ilmu alamiah dasar yang berjudul "RUANG LINGKUP ILMU ALAMIAH DASAR “
 
Makalah ini berisi uraian mengenai latar belakang lahirnya Ilmu Alamiah dasar,Pengertian dari Ilmu Alamiah dasar dan tujuan dari ilmu alamiah itu sendiri.

Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu....... selaku pembimbing kami dalam pembelajaran mata kuliah ilmu alamiah dasar, juga kepada semua teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Harapan terdalam kami, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta menjadi tambahan informasi mengenai "RUANG LINGKUP ILMU ALAMIAH DASAR “ bagi para pembaca.

Kami menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang konstruktif guna kesempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar- besarnya. Semoga bermanfaat. Amin.


Jakarta,Juli 2017


Penyusun



Daftar Isi
Halaman Judul                                                                                                                      i
Kata Penghantar                                                                                                                   ii
Daftar Isi                                                                                                                              iii

BAB 1            Pendahuluan
1.1                                     Latar Belakang                                                                                       1
1.2                                     Rumusan Masalah                                                                                  1
1.3                                     Tujuan Pembahasan                                                                                1
1.4                                     Metode Penyusunan                                                                                                2


BAB 2            Pembahasan
2.1                   Pengertian Ilmu Alamiah Dasar                                                               3
2.2                   Lahirnya Ilmu Alamiah Dasar                                                                  3
2.3                   Hubungan Manusia dengan Ilmu Alamiah dasar                                     4
2.4                   Konsep Ilmu Alamiah dasar                                                                     5
2.5                   Metode Ilmiah dan Implementasinya                                                     10
2.6                   Keterbatasan dan Keunggulan Metode Ilmiah                                       12
2.7                   Tujuan Ilmu Alamiah Dasar                                                                   13
2.8                   Ilmu Alamiah terhadap Perspektif Al Quran                                          14


BAB 3            Penutup        
3.1                   Kesimpulan                                                                                                  1



BAB 1
PENDAHULUAN


1.1.          Latar Belakang.

Ilmu Alamiah Dasar adalah ilmu yang dipenggal berasal dari tiga suku kata. Ilmu artinya bagian dari ilmu pengetahuan manusia. Alamiah artinya terjadi dengan sendirinya dan dasar artinya permulaan suatu bentuk. Istilah ini berasal dari Eropa Daratan (Belanda, Jerman, Inggris, dan Amerika). Yang mana istilah ini masuk ke indonesia pada zaman yang berbeda-beda. Ilmu alamiah dapat dilihat dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas ilmu mencakup semua pengetahuan, termasuk matematika dan filsafat. Sedangkan dalam arti sempit ilmu mencakup pengetahuan deskriptif saja, diluar itu adalah non ilmiah.
Ilmu Alamiah Dasar merupakan sebuah ilmu yang mengkaji tentang gejala alam semesta, termasuk yang terjadi di muka bumi ini. Ilmu Alamiah Dasar dapat juga di katakan sebagai konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan semua turunannya, seperti Biologi, Fisika, dan Kimia. IAD bersifat relatif dan dapat berubah sesuai dengan kemajuan peradaban manusia.

1.2    Rumusan Masalah

Dalam perumusan masalah ini kami berusaha untuk  merumuskan tentang:
1. 
Apa yang dimaksud dengan ilmu Alamiah Dasar ?
2 .Bagaimana Proses Lahirnya Ilmu Alamiah Dasar?
3.Bagaimana hubungan manusia dengan Ilmu Alamiah Dasar?
4. Bagaimana Konsep dari Ilmu Alamiah dasar ?
5.Bagaimana Metode Ilmiah dan Implementasinya?
6.Keterbatasan dan Keunggulan Metode Ilmiah
7.Apa yang menjadi tujuan dari Ilmu Alamiah Dasar ?
8.Perspektif Al Quran terhadap Ilmu Alamiah Dasar ?

1.3  Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1.      Menjelaskan Pengertian dari ilmu Alamiah Dasar.
2.      Menjelaskan Proses lahirnya ilmu  Alamiah Dasar
3.   Menjelaskan hubungan manusia dengan ilmu alamiah Dasar
4.   Menjelaskan apa saja yang menjadi Konsep  ilmu Dasar Alamiah
5.   Menjelaskan Metode Ilmiah yang di gunakan dan Implementasinya
6.    Menjelaskan Keterbatasan dan Keunggulan dalam penerapan Metode Ilmiah
7.   Menjelaskan apa yang menjadi tujuan dari Ilmu Alamiah Dasar
8.    Menjelaskan hubungan Ilmu Alamiah Dasar terhadap Al.Quran


1.4  Metode Penulisan

            Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah
melakukan diskusi kelompok, mencari materi untuk menjadi pembahasan diskusi melalui browsing di internet.
























BAB II
PEMBAHASAN



2.1.    Pengertian Ilmu Alamiah Dasar

Ilmu alamiah dasar atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja dan ilmu yang hanya berbicara tentang bagaimna metode-metode ilmu kealaman dalam menjelaskan gejala-gejala alam lebih secara filosofi.
 IAD merumuskan pemikiran yang selalu di landasi oleh realisme, karena ilmu sains ini berbicara tentang metode-metode alamiah dan gejala-gejala alamiah sehingga tidak dapat lepas dari realitas objek-objek materi yang dapat dilihat oleh indra.
Sedangkan ilmu alamiah dasar menurut Abdulah Aly dan Eny Rahma (2006: V) “Ilmu Alamiah Dasar” merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi”.
Jadi, pengertian ilmu alamiah dasar adalah pengetahuan dasar yang mempelajari alam semesta,dan dapat dikatakan sebagai konsep awal terbentuknya ilmu pengetahuan alam. Yang dapat dipelajarinya dengan cara metode-metode atau prinsip-prinsip yang tidak dapat lepas dari kenyataan (realitas).
Ilmu alamiah dasar yang mempelajari dasar-dasar alamiah secara universal atau keselururan tapi yang mencakup dasar-dasarnya saja. Ilmu alamiah selalu merumuskan masalahnya dari gejala-gejala yang realitas sehingga metode yang dapat digunakan dalam ilmu alamiah dasar adalah metode-metode yang tidak lepas dari objek-objek materi yang dapat dilihat dan dirasa oleh panca indra. Metode-metode yang digunakan dalam menapsirkan Ilmu Alamiah Dasar adalah metode-metode alamiah yang dapat di lihat oleh indra sehingga,tidak dapat dengan mudah untuk mengambil keputusan untuk membuat prinsip mengenai ilmu alamiah dasar jika tidak ada realitanya
2.2.    Lahirnya Ilmu Alamiah Dasar
Semenjak manusia di lahirkan di muka Bumi ini,manusia bersentuhan dengan alam. Persentuhan manusia dengan alam melahirkan pengalaman. Persentuhan tersebut melalui panca indera manusia. Sehingga Panca indera merupakan alat komunikasi antara alam dengan manusia yang menghasilkan  pengalaman. Pengalaman itu setiap saat bertambah karena manusia ingin mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang hakiki yakni apa, bagaimana, dan mengapa tentang hadirnya dia di muka bumi ini atau tentang segala benda yang mengadakan kontak dengannya. Pengalaman inilah yang memungkinkan terjadinya pengetahuan yakni kumpulan fakta-fakta objek. Ilmu alamiah bersifat aktif, artinya dinamis dan selalu berkembang yang berobjekan fakta dan gejala alam.

Kumpulan fakta yang selalu bertambah selama manusia itu masih hidup. Pertambahan pengetahuan terjadi atas dua dorongan pokok, yaitu :
a.        Dorongan yang bersifat praktis; manusia adalah makhluk yang dapat berfikir, berperasaan, berbudi, yang selalu menjadikan hidupnya meningkat lebih tinggi dan aman. Dorongan ini membuahkan ilmu terapan dan teknologi.
b.       Dorongan yang bersifat teoritis; manusia adalah makhluk yang memiliki sifat ingin tahu dan mengerti tentang objek. Dorongan ini menumbuhkan pengetahuan murni.

Ilmu alamiah mempelajari semua alam yang berada di sekitar kita. Ilmu alamiah ingin memperoleh kebenaran dari objeknya yang hendak dicakup oleh ilmu. Ilmuwan baru merasa puas jika ilmu yang diperolehnya sesuai dengan objek. Persesuaian antara pengetahuan dengan objek itulah yang disebut dengan kebenaran.


 2.3    Hubungan Manusia dengan Ilmu Alamiah dasar
Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan, sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya secara menyeluruh.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia. lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Faktor lingkungan (tanah, iklim, topografi, sumber daya alam) dapat menjadi pra kondisi bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat mempengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.
          Sedikit demi sedikit manusia mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya disadari ataupun tidak manusia memiliki pengaruh pada alam lingkungan hidupnya. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibandingkan dengan di hutan rimba di mana penduduknya masih sedikit dan primitif. Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif atau pun negatif. Berpengaruh baik bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

2.4     Konsep Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu Alamiah Dasar mempunyai beberapa konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi, diantaranya didalam konsep Teknologi adanya keterkaitan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang membahas hubungan antara manusia sebagai makhluk sosial. Bagaimana hubungan antar balik manusia dengan manusia lainnya atau makhluk lain, yang terbagi atas Psikologi, Pendidikan, Antropologi, Etnologi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi.
  Dan dari apa yang sudah dijelaskan tadi dapat disimpulkan bahwa manusia sangat memerlukan ilmu pengetahuan agar mampu memenuhi kebutuhan sumber daya dengan cara melakukan pengamatan dan penggunaan pengalaman serta teknologi.
            Selain kebutuhan akan ilmu pengetahuan, manusia pun mempunyai peranan dalam mengembangkan ilmu alamiah dasar. Karena di dalam diri manusia inti sendiri terdapat potensi-potensi diri yang dapat di gunakan dalam pengembangan ilmu alamiah dasar. Adapun potensi yang di miliki manusia antara lain
1.             Makhluk yang memiliki Akal Budi dan Kemauan Keras
Sebagimana mahluk hidup lainnya manusia memiliki persamaan baik secara morfologis maupun anatomis termasuk mekanisme organis yang secara signifikan memiliki kesamaan proses biologis, seperti
-         Kebutuhan makan/minum (nutrisi),
-         Kebutuhan bernapas (respirasi),
-         Berkembang biak (reprodukksi),
-         Menerima rangsang (iritabilitasi),
-         Tumbuh dan  Bergerak
-         Berinteraksi dengan lingkungannya

Selain persamaan yang di miliki oleh manusia dengan makhluk hidup lainnya, manusia pun memiliki perbedaan dengan makhluk hidup lainnya yang merupakan perbedaan paling mendasarkan yaitu manusia memiliki akal budi dan Kemauan.
Manusia adalah makhluk yang lemah dibanding makhluk lain namun dengan akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ilmu pengetahuan dan  teknologi manusia dapat hidup dengan lebih baik lagi. Akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat itulah sifat unik dari manusia.
2.                  Makhluk Yang Penuh Dengan Rasa Ingin Tahu.
Rasa ingin tahu makhluk lain lebih didasarkan oleh naluri (instinct) /idle curiosity naluri ini didasarkan pada upaya mempertahankan kelestaraian hidup dan sifatnya tetap sepanjang zaman. Manusia juga mempunyai naluri seperti tumbuhan dan hewan tetapi ia mempunyai akal budi yang terus berkembang serta rasa ingin tahu yang tidak terpuaskan.
.Ilmu Pengetahuan Alam itu dimulai dari rasa ingin tahu, yang merupakan suatu ciri khas manusia. Manusia memiliki rasa ingin tahu tentang benda-benda di sekelilingnya, alam sekitarnya, bulan, bintang dan matahari yang dipandangnya, bahkan ingin tahu tentang dirinya sendiri.
Sesuatu masalah yang telah dapat dipecahkan maka akan timbul masalah lain yang menunggu pemecahannya, manusia setelah tahu apanya maka ingin tahu bagimana dan mengapa

3.                  Manusia Dengan Alam Pikiran Yang Selalu Berkembang
Manusia selalu merasa ingin tahu, maka ia akan selalu mencari jawaban rasa ingin tahunya terutama terhadap fenomena (gejala) alam. Perkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan non-fisik atau kebutuhan alam pikirannya, manusia mereka-reka sendiri jawabannya.berdasarkan sejarah perkembangan manusia, menurut August Comte membagi menjadi tiga tahap : (1) tahap teologi atau tahap metafisia. (2) tahap filsafat, dan (3) tahap positif atau tahap ilmu.
Mitos
Mitos termasuk dalam tahap teologi atau tahap metafisia. Mitologi berarti pengetahuan tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Manusia menyusun mitos untuk mengenal realita atau kenyataan, yakni pengetahuan yang tidak objektif melainkan subjektif. Mitos diciptakan untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia untuk menjawab keterbatasan manusia tentang alam. Dalam alam pikiran mitos, rasio atau penalaran belum terbentuk, yang bekerja hanya daya khayal, intuisi atau imajinasi. Mitos adalah suatu cerita tradisional mengenai peristiwa gaib dan kehidupan dewa-dewa. Istilah mitos (mythos) berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah “perkataan” atau “cerita”. Orang pertama yang memperkenalkan istilah mitos adalah Plato. Plato memakai istilah “muthologia”, yang artinya menceritakan cerita. Menurut Van Peursen mitos adalah suatu cerita yang memberikan pedoman atau arah tertentu kepada sekelompok orang. Cerita itu dapat ditularkan, dapat pula diungkapkan melalui tari-tarian, pementasan wayang, sendratari, drama dan sebagainya.
Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia yakni ± 700-600 SM. Orang-orang Babylonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya, sedangkan langit-langit dengan bintang merupakan atapnya. Namun, yang menakjubkan adalah mereka telah mengenal ekliptika yaitu suatu bidang edar matahari dan telah menetapkan perhitungan satu tahun yaitu satu kali matahaari beredar sampai ke tempat semula yakni selama 365, 25 hari. Horoskop atau ramalan nasib manusia berdasarkan perbintangan seperti Virgo, Sagitarius, Scorpio, Pisces, Leo dan sebagainya, yang sampai saat ini masih dipercaya banyak orang juga berasal dari Babylonia.
Pengetahuan orang-orang Babylonia ini setengahnya berasal dari hasil pengamatan atau pengalaman, namun setengahnya berupa dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos. Pengetahuan demikian dapat dianggap sebagai pseudo science yang artinya mirip sains tetapi bukan sains.
Legenda
Legenda adalah cerita rakyat yang seorang tokohnya dikaitkan dengan nama suatu daerah. Apakah tokoh tersebut pernah ada atau tidak, namun tokoh tersebut dihubungkan dengan apa yang terdapat disuatu lingkungan sebagai bukti kebenaran sutu legenda.
Legenda yang dalam bahasa Latin disebut legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.
Oleh karenanya, legenda sering kali dianggap sebagai sejarah kolektif (folk history). Meski demikian, karena tidak tertulis, maka kisah-kisah tersebut telah mengalami distorsi, sehingga sering kali jauh berbeda dengan aslinya. Oleh sebab itu, jika legenda dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi suatu sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari hal-hal yang mengandung sifat-sifat cerita rakyat (folklore). Legenda ataupun cerita rakyat, terkait dekat sekali dengan Mitologi. Namun, pada cerita rakyat, waktu dan tempat tidak spesifik dan ceritanya tidak dianggap sebagai sesuatu yang suci dan dipercaya kebenarannya layaknya Mitologi. Sedangkan legenda sendiri, meskipun kejadiannya dianggap benar, pelaku-pelaku kisahnya adalah manusia, bukan Dewa dan monster seperti pada Mitologi.
Contoh-contoh Legenda
Asal Mula Danau Toba, seorang petani melanggar janji istrinya, seorang putri ikan, untuk tidak memberitahu anak mereka bahwa ibunya adalah ikan, sehingga terjadi bencana besar yang menenggelamkan desa setempat sehingga jadilah Danau Toba          
Asal Mula Tangkuban Perahu, Sangkuriang seorang pemuda yang diusir oleh ibunya Dayang Sumbig, karena membunuh ayahnya yang dikutuk menjadi anjing pulang ke kampung halamannya. Lalu ia bertemu dengan wanita cantik yang ternyata adalah ibunya dan ia berniat untuk menikahi wanita tersebut dengan syarat membuat bendungan dan sebuah sampan besar sebelum fajar. Saat Sangkurang Hampir berhasil, Dayang Sumbing berbuat curang sehingga ia gagal. Sangkuriang marah, membuka bendungan sehingga terjadi banjir bandang.  Sangkuriang menendang sampan itu hingga telungkup lalu jadilah gunung Tangkuban Perahu.
Malin Kundang, seorang anak yang merantau ke kota kembali setelah sukses lalu menghina ibunya sehingga dikutuklah ia menjadi batu.

Rasio Atau Akal Sehat
            Pengetahuan manusia dimulai dari rasa ingin tahu manusia itu sendiri. Rasa ingin tahu ini sudah dimiliki manusia sejak kecil. Banyak cara untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia. Anak yang belum dapat bertanya senang mencoba-coba hal yang tidak diketahuinya. Sebagai contoh, anak kecil senang memasukan barang-barang ke dalam mulutnya hanya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Di tahap selanjutnya anak-anak akan banyak bertanya contohnya “itu apa ?”, “ini bagaimana?” itu hal yang lumrah dilewati oleh manusia untuk pengembangan diri. Rasa ingin tahu tersebut akan terpuaskan bila diperoleh pengetahuan yang dia pertanyakan dengan hal yang benar.
Pengetahuan dapat diperoleh kebenarannya dari dua pendekatan, yaitu pendekatan non-ilmiah dan ilmiah. Pada pendekatan non ilmiah ada beberapa pendekatan yakni akal sehat, intuisi, prasangka, penemuan dan coba-coba dan pikiran kritis.
Dengan bertambah majunya alam pikiran manusia dan makin berkembangnya cara-cara penyelidikan, manusia dapat menjawab banyak pertanyaan tanpa mengarang mitos.
              Menurut A. Comte, dalam perkembangan manusia sesudah tahap mitos, manusia berkembang dalam tahap filsafat. Pada tahap filsafat, rasio sudah terbentuk, tetapi belum ditemukan metode berpikir secara obyektif. Rasio sudah mulai dioperasikan, tetapi kurang obyektif. Berbeda dengan pada tahap teologi, pada tahap filsafat ini manusia mencoba mempergunakan rasionya untuk memahami obyek secara dangkal, tetapi obyek belum dimasuki secara metodologis yang definitif.
              Perkembangan alam pikiran manusia merupakan suatu proses,  maka manusia tidak puas dengan pemikiran ini, sehingga berkembang ke dalam tahap positif atau tahap ilmu. Dalam tahap positif atau tahap ilmu ini, rasio sudah dioperasikan secara obyektif. Manusia menghadapi obyek dengan rasio.
              Dalam menghadapi peristiwa-peristiwa alam, misalnya gunung api meletus yang menimbulkan banyak korban dan kerusakan, manusia tidak lagi mengadakan selamatan dengan tari-tarian dan nyanyian, tetapi akan mengamati peristiwa itu, mempelajari mengapa gunung api itu dapat meletus, kemudian berusaha mencari penyelesaian dengan tindakan-tindakan yang sesuai dengan hasil pengamatannya. Misalnya, dengan mencegah terjadinya letusan yang hebat. Untuk mengurangi banyaknya korban, penduduk di sekeliling gunung api tersebut dipindahkan ke daerah lain. Inilah bukti bahwa manusia lama-kelamaan tidak puas dengan mitos sebagai pemikiran yang irasional, kemudian mencari jawaban yang rasional.
     Pemecahan secara rasional berarti mengandalkan rasio dalam usaha memperoleh pengetahuan yang benar. Kaum rasionalis mengembangkan paham yang disebut rasionalisme. Dalam menyusun pengetahuan, kaum rasionalis menggunakan penalaran deduktif. Penalaran deduktif adalah cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif ini menggunakan pola berpikir yang disebut silogisme. Silogisme itu terdiri atas dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Kedua pernyataan itu disebut  premis mayor dan premis minor. Kesimpulan atau konklusi diperoleh dengan penalaran deduktif dari kedua premis tersebut.
 Dengan demikian, jelas bahwa penalaran deduktif ini pertama-tama harus mulai dengan pernyataan yang sudah pasti kebenarannya. Aksioma dasar ini yang dipakai untuk membangun sistem pemikirannya, diturunkan atau berasal dari idea yang menurut anggapannya jelas, tegas, dan pasti dalam pikiran manusia. Dengan penalaran deduktif ini dapat diperoleh bermacam-macam pengetahuan mengenai sesuatu obyek tertentu tanpa ada kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak. Di samping itu juga terdapat kesulitan untuk menerapkan konsep rasional kepada kehidupan praktis. 
Tokoh-Tokoh Yunani  yang telah memberikan sumbangan perubahan yang berbasis rasio antara lain Pythagoras (500 sm ), Demokritos ( 460- 370 sm ), Plato ( 427-345 sm ), Aristoteles ( 384-322 sm ), Ptolomeus (127-151sm ).

2.5.         Metode Ilmiah dan Implementasinya
            Metode ilmiah  atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut kemudian diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Adapun karakteristik dalam  penelitian ilmiah, yaitu :
1.  Sistematik. (Harus bertahap )
2.  Logis.          ( Masuk akal )
3.  Empiric      ( Ada data )
4.  Replikatif   ( Dapat di uji berkali-kali )


Langkah-langkah operasional metode  ilmiah
Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:

1.                  Merumuskan masalah.
2.                  Merumuskan hipotesis.
3.                  Mengumpulkan data.
4.                  Menguji hipotesis.
5.                  Merumuskan kesimpulan.

Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum dirumuskan ? .

Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat membantu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan. 

Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derajat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian. Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri. 

Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.

2.6.           Keterbatasan dan Keunggulan Metode Ilmiah
·      Keterbatasan
Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan ilmu atau pengetahuan yang ilmiah. Dalam pengujian hipotesis, diperlukan data. Data ini berasal dari pengamatan yang dilakukan oleh panca indera. Kita mengetahui bahwa panca indera mempunyai keterbatasan untuk menangkap sesuatu fakta. Dengan demikian maka data yang terkumpul juga tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Kesimpulan yang diambil berdasarkan data tidak benar, tentu saja juga tidak akan benar. Jadi, peluang terjadinya kekeliruan suatu kesimpulan yang diambil berdasarkan metode ilmiah tetap ada. Oleh karena itu semua kesimpulan ilmiah, atau kebenaran ilmu bersifat tentatif, artinya kesimpulan itu dianggap benar selama belum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan itu. Sedangkan kesimpulan ilmiah yang dapat menolak kesimpulan ilmiah yang terdahulu, menjadi kebenaran ilmu yang baru. Keterbatasan lain yaitu tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang bersangkutan dengan baik dan buruk atau sistem nilai, tentang seni dan keindahan.
·      Keunggulan
      Keunggulan dari metode ilmiah sebagai berikut :
a.    Mencintai kebenaran yang obyektif, dan bersikap adil
b.    Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut
c.   Tidak percaya pada takhyul, astrologi maupun untung-untungan.
d.    Ingin tahu lebih banyak
f.     Tidak berpikir secara prasangka
e.    Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata.
f.    Optimis, teliti dan berani menyatakan kesimpulan yang menurut keyakinan ilmiahnya adalah benar.

2.7.     Tujuan  Ilmu Alamiah Dasar
Bidang Ilmu Alamiah ditentukan oleh metode ilmiah, karena bidang ilmu alamiah adalah wahana di mana metode ilmiah dapat diterapkan. Sedangkan ilmu non alamiah adalah wahana dimana metode ilmiah tidak dapat diterapkan. Contoh Hipotesa tentang keberadaan Tuhan merupakan konsep yang bisa menyebabkan orang Atheis.
Sebagai konsekuensi metode ilmiah adalah menerapkan tujuan Ilmu Alamiah Dasar yaitu membentuk dan menggunakan teori. Beberapa orang mengatakan tujuan Ilmu Alamiah Dasar adalah mencari kebenaran dan menemukan fakta. Ilmu Alamiah hanya dapat mengemukakan bukti kebenaran sementara, dengan kata lain kebenaran sementara adalah “Teori”. Karena tidak ada sesuatu yang mutlak tetapi terus mengalami perubahan (contoh tentang teori bumi ini bulat). Ilmu Alamiah tidak menentukan moral atau nilai suatu keputusan. Manusia pemakai Ilmu Alamiahlah yang menilai apakah hasil Ilmu Alamiah itu baik atau sebaliknya. Contoh penemuan mesiu atau bom atom.
Tujuan Ilmu Alamiah Dasar terbagi dua, yaitu :
a) Tujuan Instruksional Umum
Tujuannya adalah dimana dapat memahami perkembangan penalaran manusia terhadap  gejala-gejala alam sampai terwujudnya metode ilmiah yang secara khusus dari ilmu pengetahuan Alam.

b) Tujuan Instruksional Khusus
1.      Dapat menjelaskan perkembangan naluri kehidupan manusia.
2.      Dapat menjelaskan perkembangan alam pikir manusia dalam memenuhi kebutuhan            terhadap "Rahasia ingin tahu" nya.
3.      Dapat memberi alasan yang diterima mitos dalam kehidupan masyarakat.
2.8.    Ilmu Alamiah Dasar Menurut Perspektif Al-Qur’an
Semua orang berkepentingan untuk mengetahui dasar-dasar ilmu alam, karena mulai dari gas oksigen yang dihirup, makan dan minum yang dikonsumsi, hingga listrik yang digunakan dirumah, semuanya berhubungan dengan ilmu alam (sains), dan banyak ayat yang terdapat didalam Al-Qur’an yang berisi tentang itu semua.
Membahas sains dalam perspektif Al-Qur’an sama artinya membincangkan pemahaman dan penafsiran Al-Qur’an dengan kajian teori ilmu alam, yang sudah lama dikenal dalam sejarah islam. Al-Ghazali mengatakan bahwa : “Semua ilmu pengetahuan, baik yang terdahulu maupun yang terkemudian, baik yang sudah diketahui maupun yang belum, semua bersumber dari Al-Qur’an”.
Firman Allah dalam Al-Qur’an tentang penciptaan langit dan bumi :
Artinya : 190Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.( Ali Imran : 190-191 )












3.1     KESIMPULAN
Dari beberapa uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) tidak hanya mengkaji gejala – gejala alam yang terjadi namun ia juga mengkaji proses – proses alami yang ada di alam termasuk dalam diri manusia sebagai bagian dari alam semesta. Jadi Ilmu Alamiah Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji konsep – konsep dan prinsip – prinsip dasar yang esensial terhadap gejala – gejala alam termasuk manusia itu sendiri sebagai bagian dari alam dan segala yang ada di bumi ini.

Ilmu Alamiah Dasar adalah kegiatan atau upaya manusia untuk mengkaji dan mempelajari atau memperoleh pengetahuan tentang alam semesta dan gejala-gejala yang ditimbulkan alam semesta dengan cara dan langkah-langkah yang sistematis dan terperinci sehingga bisa dibuktikan kebenarannya.

Ilmu Alamiah Dasar adalah suatu kajian ilmu pasti yang benar-benar bisa di uji kebenarannya, karena dalam proses pengkajiannya terjadi beberapa langkah-langkah efektif yang memang terbukti bisa mendapatkan informasi yang valid tentang suatu keadaan alam semesta yang dilakukan oleh manusia atas dasar sifat dan ciri manusia yang memiliki kecerdasan dan keinginan untuk mengenal dan beradaptasi pada lingkungannya.

 

2 komentar:

  1. terimakasihh mass.. postingan anda sangat membatu kami
    lebih membantu lagi seandainya anda tambahkan referensinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama kak'
      semoga bermanfaat utk kita semua.
      terima kasih kak' untuk masukan dan sarannya

      Hapus